SENDU MERANGKUL NESTAPA
KARYA : VINA PANDUASA
Kalbu kini sendu
Malam terasa kelabu tak bercahaya
Merintih kesakitan yang dirasa
sang kalbu
Bahasa isyarat tak lagi terbaca
Kalbu kini buta
Kalbu kini tuli
Kalbu kini bisu
Kini kalbu berpagar masalalu
Dililit jeruji tajam kalimat manis berpenghujung pilu
Cinta yang harusnya dirasa
Kini hambar tak bermakna
Apa harus dikata
Jika pilu terus menyayat kalbu
Mereka melihat, lalu menarik panjang kerut mata
Tertawa tanpa tau pedih menyayat kalbu
Lelah kini menjajah jiwa
Letih kini
merajam sukma
Langkah kaki tak lagi terarah
Ketika rasa tak mampu lagi tuk ucap kata demi kata
Kini….
Bias rona kebahagiaan mulai sirna
Senyum tak lagi tampak pada raut wajah
Berselimut duka merangkul nestapa
Yang kini bergema didalam lara
Hamparan mega yang kian kelam
Menutup sinar sang rembulan
Sunyi
kini meraja didalam raga
Sejuknya kasturi tertelan api membara
Kini kita tak lagi saling bicara
Bertanggul ego tanpa jeda
Kini aku tak percaya lagi cinta
Ingin rasa detik waktu kujeda
Ingin rasa aku lupa segala
Namun…
Semua bak mitos yang terus bergema
Inginku kembalikan keadaan
Namun rasa tak mungkin bisa
Sekali kembali semua takkan sama lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar