Tatasurya Kehidupan
(Vina panduasa.B)
Kalian
adalah kuntu serpihan kelopak bunga
Kalian
mekar dan wangi ditaman hati ini
Kalian
adalah pelita,
Penumbuh secercah harap, saat malam menyergap paksa hari- hariku
Penumbuh secercah harap, saat malam menyergap paksa hari- hariku
Kalian
juga selimut
Kala
angin luar yang kejam menghecam tubuh ini
Kalian
datang dengan kehangatan
Bungaku..
Teramat ingin lemah jemari ini memercikan embum, demi layu agar menjauh darimu.
Pelitaku.
Teramat ingin lemah jemari ini memercikan embum, demi layu agar menjauh darimu.
Pelitaku.
Kau pancarkan sinar kehidupan yang nyata
Bukanfatamorgana
Diri ini bak daun terombang ambing tanpa adanya kalian
Angin tenggara bertiup dengan kencangnya dan meluluh-lantakan
apa saja yang ditemuinya
Bahkan sebatang pohon yang biasa menjadi tempat kita berlindung dari panas dan derasnya hujan, ikut tumbang bersama sapuannya
Bahkan sebatang pohon yang biasa menjadi tempat kita berlindung dari panas dan derasnya hujan, ikut tumbang bersama sapuannya
Terbersit perasaan
ingin untuk menggerakan lenganku
Dan
Merapatkan
jari demi jemari untuk meyelubungimu
Agar
pijarmu tak padam oleh kekejaman angin tenggara itu
Aku tak
ingin pijarm hilang
Aku tak
ingin sinarmu sirna
Aku tak
ingin cahaya penerang malam
Seketika mati karena
hencaman badai
Kalian bukan hanya pelita
Kalian adalah arah disaat mata tak bisa melihat dunia
Kalian adalah suara disaat telinga ini mulai tak bisa
mendengar hal nyata
Kalian adalah penenang disaat hati terbakar amarah
Kalian adalah tatasurya kehidupan
Yang dicipta tuhan tanpa celah
Terimakasih untuk segalanya
Wahai tatasurya penyinar dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar